Senin, 28 Juni 2010

CONTOH SATLAN

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK










Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah :
BK KELOMPOK
( Dra. Satti Hartinah, DS. MM )

Di susun oleh :
ABDUL CHARIS
KELAS : A


UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL ( UPS )
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP )
Jl. Pancasila No. 02 Tegal ( 0283 ) 351062





SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
SMA JATI BARANG - BREBES
Tahun 2008/2009


A. Topik permasalahan/ : Narkoba dan Bahaya pemakaiannya
Di kalangan Remaja
B. Bidang bimbingan : Sosial
C. Jenis layanan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi layanan : Fungsi preventif
E. Rumusan Kompetensi : Siswa mampu mengantisipasi berbagai masalah yang yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya supaya tidak dialami.
F. Sasaran layanan : 8 siswa kelas X
G. Kelas/semester : X – 3 / Ganjil
H. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas/Ruang BK/Ruang Mushola
I. Tanggal penyelenggaraan : 29 Desember 2009
J. Waktu : 1 X 45
K. Uraian Kegiatan :
1. Uraian Kegiatan
a. Tahap Pembentukan
1) penyampaian, pengertian dan tujuan diadakan bimbingan kelompok
2) penyampaian asas-asas Bimbingan kelompok dan aturan main dalam Bimbingan kelompok
3) Mengadakan kontrak tentang kesepakatan waktu
4) Memberikan kesempatan keikutsertaan secara sukarela kepada 12 siswa
5) Melakukan permaina untuk penghangatan suasana
b. Tahap peralihan
1) Pemimpin kelompok menanyakan kembali kesiapan anggota kelompok untuk memasuki tahap kegiatan
2) Memberikan kesempatan untuk bertanya tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok.

c. Tahap Kegiatan
1) Berdoa sebelum memulai kegiatan
2) Pemimpin kelompok memberikan tugas kepada seluruh anggota kelompok untuk membahas materi tugas.
3) Memberikan materi yang ditugaskan oleh pemimpin.
4) Memberikan kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk mengungkapkan segala informasi, permasalahan, ide-ide kepada forum kelompok.
5) Anggota kelompok melakukan analisis masalah, menyampaikan ide-ide, memberikan jalan keluar untuk membantu menyelesaikan masalah dalam suasana dinamika kelompok.
d) Tahap Pengakhiran
1) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok menyampaikan kesimpulan terhadap pemecahan masalah
2) Pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menyampaikan pesan-pesannya saat mengikuti layanan bimbingan kelompok.
3) Mengevaluasi setiap tahap dari kegiatan yang dilaksanakan
4) Menutup kegioatan bimbingan kelompok
H. Pihak-pihak yang disertakan
I. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut :
1) Penilaian
a. Penilaian Proses
1) Mengamati keaktifan siswa dan kesungguhannya dalam mengikuti Bimbingan Kelompok.
2) Mengamati perkembangan kepribadian setiap anggota pada saat kegiatan bimbingan kelompok.



b. Penilaian Hasil
1) Kemampuan membantu memecahkan masalah orang lain dengan perkembangan kepribadian yang diharapkan
Pengembangan kopetensi-kopetensi yang telah dirumuskan.
2) Tindak Lanjut
1) Pemberian layanan lanjutan yaitu bimbingan individu.
2) Pengamatan perkembangan peserta didik.





Brebes, 25 Desember 2009
Guru Pembimbing

ABDUL CHARIS, S.Pd. Kons

















LAPORAN BIMBIUNGAN KELOMPOK

A.KEGIATAN

Hari dan tanggal : Selasa, 29 Desember 2009
Waktu : Pkl 09.00 – 10.15
Pertemuan ke : 1 (Satu)
Tempat : Ruang BK
Pertemuan pertama Bimbingan kelompok ini adalah pengakraban anggota, setiap anggota kelompok menentukan topic yang ingin dibicarakan dan satu topik telah dibahas dan diberikan pendapat oleh para anggota kelompok.

B. ANALISIS KEGIATAN
1. Uraian Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok ini berisikan empat tahap yaitu :
a. Tahap Pembentukan
Pada tahap ini dilakukan perkenalan antar anggota dengan permainan rangkaian nama. Dalam kegiatan ini tempat duduk peserta juga diatur dengan membentuk lingkaran. Pemimpin kelompok membuka kegiatan dengan salam dan ucapan terimakasih atas kehadiran anggota pada hari yang telah disepakati. Setelah berdoa, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan:

1) Pengertian dan Tujuan bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan secara kelompok untuk memberikan informasi guna membantu anggotanya dalam menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Tujuannya adalah memberikan wawasan, pandangan dan pemahaman pada anggota terhadap topik yang dibahas. Selain itu, melatih anggota agar mampu berbicara didepan banyak orang, berani mengemukakan pendapat, saran, tanggapan didepan anggota lain.


2) Cara Pelaksanaan
Masing - masing anggota diminta secara sukarela untuk berbicara, mengeluarkan perasaan-perasaannya, pendapat, saran dan tanggapannya dengan terbuka. Pada saat salah satu anggota sedang mengemukakan pendapatnya, anggota yang lain mendengarkan dengan baik.
3) Asas yang perlu dilaksanakan
a) asas kesukarelaan, semua anggota dapat mengeluarkan pendapat dan tanggapannya secara sukarela dan spontan tanpa adanya paksaan.
b) Asas keterbukaan, anggota kelompok dapat mengutarakan perasaan-perasaan, saran dan pendapatnya secara terbuka.
c) Asas kenormatifan, ketika ada anggota yang sedang berbicara, anggota yang lain mendengarkan.
d) Asas Kekinian, Adalah berita yang Uptudate yang sedang ramai diperbincangkan, serta menjadi kepedulian kita dan kita wqajib mengetahuinta.
b. Tahap Peralihan
Pada tahap ini tidak ada keengganan pada masing-masing anggota karena mereka sudah saling mengenal anggota satu sama lain. Ini terlihat dari kesiapan anggota untuk segera memulai pada tahap kegiatan.
c. Tahap Kegiatan
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang cukup berarti. Karena ini merupakan topik tugas, maka setiap anggota diharapkan memberikan tanggapan atas topik yang telah dituigaskan oleh pemimpin kelompok.
Setelah pemimpin kelompok memberikan tugas maka mulailah para anggota mengomentari topik tersebut dengan cara memberikan pendpat atas permasalahan yamg didapat.

d. Tahap Pengakhiran
Untuk tahap pengakhiran, pemimpin kelompok memberitahukan bahwa kegiatan akan segera diakhiri karena waktu yang disepakati akan segera berakhir dan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Kemudian pemimpin kelompok meminta anggotanya untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh pada kegiatan kelompok ini. Setelah itu dilanjutkan membahas penetapan waktu dan tempat pertemuan selanjutnya. Dan terakhir, anggota tidak lupa diminta untuk mengungkapkan pesan dan kesan. Tidak lupa pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih atas kesediaan anggota meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan kemudian berdo’a bersama-sama.

2. HASIL YANG DIRASAKAN OLEH PEMIMPIN KELOMPOK
Hasil yang diperoleh dari kegiatan bimbingan kelompok ini adalah anggota dapat belajar mengemukakan pendapat dan tanggapannya secara terbuka. Selain itu anggota juga dapat mengetahui bahwa sebenarnya bimbingan kelompok tidak hanya menasehati dan melarang ini-itu, melainkan dapat membantu memberikan informasi, manambah wawasan, bertukar pikiran dan membahas topik yang menarik.
1. Komunikasi
Komunikasi antara anggota dengan pemimpin kelompok berjalan dengan baik meskipun kadang anggota terkesan sering bercanda dan ada yang pasif.
2. Sarana/prasarana
Sarana dan prasarana yang disiapkan oleh pemimpin kelompok dalam kegiatan bimbingan ini meliputi tempat/ruang untuk kegiatan, serta fasilitas pendukung lainnya, minuman dan makanan kecil.





MATERI / TOPIK
NARKOBA DAN BAHAYA PEMAKAIANNYA DI KALANGAN REMAJA
Apa yang disebut NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. coba-coba
2. senang-senang
3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. penyalahgunaan
5. ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Sabtu, 26 Juni 2010

KETETEPAN HATI

TRIK PDKT YANG BIKIN CEWEK KLEPEK-KLEPEK

Trik Pdkt yang bikin cewek klepek-klepek

Sering ditolak? Atau gagal melulu pas pedekete? Jangan nyerah dulu. Prinsipnya cuma ada 3 “N”. Nah, “N” pertama adalah: niat. Trus “N” kedua: ngedeketin. Kalo udah deket, masuk deh ke “N” ketiga: nembak. Lha, kalo ditolak? Pake prinsip “N” keempat: ngaca!! (Shit!)
As usual, cewek tuh emang makhluk misterius. Susah banget nebak apa maunya. Omongan yang keluar dari mulut mereka kadang nggak ngegambarin suasana hatinya.
Nggak perlu heran. Jalan pikiran cewek emang beda sama kita-kita para cowok. Ungkapan klasik bilang: cewek itu berasal dari planet Venus, cowok dari Mars. “Bahasa kalbu”-nya lain.
Wah, susah dong? Nggak juga. Yang penting kalo kita udah yakin ama “N” pertama, kita bisa terus masuk ke “N” kedua. “N” kedua ini bakal menentukan sukses atau nggaknya program “N” ketiga.
Nah, supaya strategi “N” kedua mulus, ada baiknya kita tahu dulu tipe cewek yang bakal kita ajak “perang. Contohnya, cara ngedeketin cewek rumahan jelas beda sama cewek gaul. Begitu juga kalo kita mau ngedeketin cewek romantis dengan cewek cuek.
Masing-masing tipe cewek punya kebiasaan yang umum. Nah, kebiasaan-kebiasaan itulah yang bisa kita pake jadi pintu masuk pada masa pedekate. Pedekate yang bagus nggak akan bikin kita terlontar ke “N” keempat. Lanjut!
CEWEK RUMAHAN
Dari namanya aja udah jelas cewek tipe ini seneng ngendon di rumah. Rumah buat mereka adalah tempat yang paling nyaman di dunia. Nonton TV, dengerin kaset, CD, atau radio udah cukup bikin mereka tenang.
Leyeh-leyeh di kasur atau duduk-duduk di teras rumah sambil baca buku dan majalah jadi menu utama. Tapi bukan berarti mereka nggak senang gaul. Cuma buat cewek rumahan, nggak ada tempat senyaman rumah.
Nah, lantas apa dong triknya untuk bisa bikin cewek model gini klepek-klepek gubrak?
Gampang, kita harus:
1. Rajin main ke rumahnya. Meski tinggalnya di ujung dunia, kita harus tetep bela-belain dateng. Relain deh waktu nongkrong kita berkurang. Yang penting kan maksud dan tujuan tercapai.
2. Kalo dia suka nonton film, bawain aja DVD terbaru koleksi kita. Kan asik kalo ujung-ujungnya bisa nonton bareng di rumahnya.
3. Deketin bokap-nyokapnya. Cewek rumahan biasanya kan jadi anak kesayangan. Kalo hati orang tuanya sukses kita ambil, maka anaknya pasti menyusul.
4. Pas dia lagi sakit, kita harus buru-buru menjenguknya. Sekalian bawain buah-buahan atau barang apa pun yang bisa menghiburnya. Trik ini pasti bakal membawa sukses di kemudian hari.
CEWEK GAUL
Cewek tipe ini kebalikan dari cewek rumahan. Buat dia, rumah cuma tempat singgah doang. Seluruh waktunya habis buat gaul. Hang out bareng temen, nongkrong di mal, atau sibuk ke klab dan tempat gaul lainnya. Kalo dicari pasti susah ketemu.
Nah, cewek model begini kudu dideketin dengan cara yang beda, seperti:
1. Rajin ngikutin aktivitasnya ke tempat-tempat gaul. Dijamin lama-lama dia bakal nempel juga sama kita. Paling nggak ke mana pun dia pergi, kita harus ada terus di sampingnya.
2. Ajak dia ke tempat gaul terbaru. Pasti bakal seneng banget deh.
3. Selalu tampil gaya. Cewek gaul kan paling perhatian soal gaya. Nggak perlu yang aneh, cukup yang up to date. Ini penting supaya kita nggak malu-maluin dia kalo diajak ke tempat-tempat gaul.
4. Kasih barang yang bisa dipake buat bergaul. Nggak perlu yang mahal. Aksesoris kecil macam gelang bisa dijadiin hadiah.
CEWEK ROMANTIS
Gampang ketebak apa maunya nih cewek. Semua hal yang berbau romantis pasti bisa bikin dia berbunga-bunga. Cewek gaul, rumahan, atau tipe lainnya pasti ada yang tipe romantis juga. Yang pasti benang merahnya adalah: hal-hal berbau romantis menjadi hal yang paling disukainya. Makanya kita harus:
1.Jangan gengsi dengan hal-hal romantis. Jadi orang yang romantis nggak berarti nggak macho. Buat cewek bisa jadi sebaliknya!
2.Siap jadi pendengar yang baik kalo dia curhat.
3.Kasih bunga kalo ada hari istimewa buatnya. Emang sih kesannya nggak seru, tapi hal kayak begini jadi besar artinya buat cewek romantis.
4.Ajak pergi ke tempat-tempat yang ngedukung suasana romantis. Makan malem di tempat terbuka, piknik di taman, atau jalan-jalan berdua, bisa jadi alternatif.
5.Jangan malu bilang kata sayang buatnya. Pokoknya belajar jadi orang yang luwes deh pas ngomong. Nggak bisa? Ayo, kita pasti bisa.
6.Perhatian sama detil. Misalnya, kita kudu inget hari ulang tahunnya. Atau, ngasi barang yang dia paling butuhkan. Tapi inget jangan maksa. Kalo dia butuh mobil baru masa kita maksa beliin?
CEWEK KUPER
Wah, yang model ini rada ribet nih. Cewek kuper alias nggak bergaul jelas nggak suka ke mana-mana. Biasanya sih gara-gara kurang pede sama dirinya sendiri. Diajak ke mal males, diajak gaul ogah. Rada-rada mirip sama cewek rumahan. Bedanya cewek rumahan tuh sebenernya bisa bergaul, cuma lebih milih beraktivitas di rumah ketimbang di luar. Sementara cewek kuper ngendon di rumah karena nggak punya pilihan.
Lantas apa dong triknya supaya cewek model ini bisa digebet?
1. Ajak dia keluar buat ngeliat “dunia”. Dengan begitu, dia jadi merasa kalo kita tuh membuka pengalaman baru buatnya.
2. Kalo main ke rumahnya bawain majalah cewek terbaru biar pikirannya lebih terbuka.
3. Dorong dirinya supaya lebih punya pede yang gede. Ini jelas bakal jadi hal berharga buatnya. Efeknya dia bakal ngerasa kita jadi orang terpenting buatnya.
4. Kenalin sama temen-temen kita. Dengan begitu dia ngerasa kalo kita nggak malu jadi temennya.
CEWEK PLAYER
Kata orang cewek player paling susah dipegang ekornya (kucing kali!). Tapi ini ada benernya. Cewek player tuh pedenya selangit. Cewek model ini ngerasa superior dan nggak butuh cowok. Padahal sih sebenernya sama aja kayak cewek-cewek lain. Bahkan bisa jadi cewek player tuh punya keinginan diperhatiin yang lebih. Makanya mereka ngelampiasinnya dengan sering gonta-ganti cowok. Begitu mereka dapet orang yang dianggapnya “setara”, dijamin deh nggak bakal kabur lagi. Tapi, nggak gampang bikin cewek model ini melting. Butuh trik yang banyak, seperti:
1. Redam ego kita sebagai cowok kalo berhadapan dengan dia. Prinsip api lawan api musti dibuang jauh-jauh. Justru api bisa padam dilawan air. Nah, kita deh airnya. Adem aja bawaannya sama doi.
2. Harus lebih misterius. Cewek player kan suka tantangan tuh. Begitu kita pake trik tarik-ulur atau jinak-jinak marpaung, eh, merpati, pasti doi makin penasaran. Jangan umbar diri kita semuanya di depan mereka. Pirit dikit-dikit.
3. Belajar jadi temen ngobrol yang paling asik di dunia buatnya.
4. Jangan suka ge-er kalo dikasi perhatian. Santai aja! Cewek model gini kan tipenya suka tebar pesona. Jadi wajar aja kalo suka ngasi perhatian lebih.
CEWEK CUEK
Cewek cuek tuh bener-bener dingin. Kesannya ketus dan nggak ramah. Ngadepin cewek yang kayak gini muka mesti tebel. Semangat juga kudu gede. Soalnya kalo niat kita nggak kuat, ngeliat tampang dinginnya aja udah males. Padahal belum tentu juga mereka sedingin tampang yang mereka kasih liat. Bisa aja dibalik kecuekannya, sebenernya mereka sensitif abis.
Terus gimana dong caranya supaya bisa bikin cewek model ini bisa jatuh ke tangan kita? Ada nih:
1. Hantem terus jack! Benteng cewek kayak gini biasanya tebel abis tuh. Tapi yang namanya benteng kan kalo “diserang” terus lama-lama toh jebol juga.
2. Jangan pecicilan di depan mukanya. Cewek cuek tuh paling sebel ngeliat cowok ketimpringan yang nggak juntrung. Just play it cool bro!
3. Cari hobinya dan kulik abis. Ini penting supaya upaya kita ngedeketin doi jadi makin lancar.
4. Jangan pasang muka “permusuhan” kalo kita diketusin. Keketusan biasanya jadi senjata doi buat ngusir. Kalo kita bisa ngelawan, kan lama-lama doi capek juga. Tapi inget, ada batasnya juga kali. Kalo kebangetan, ngapain juga diterusin.
5. Deketin temen-temennya. Korek informasi sebanyak-banyaknya. Kalo dapet info berharga, gunakan sebagai “senjata” buat bikin doi “nyerah”.
6. Jangan ikut-ikutan cuek. Justru kita harus lebih perhatian.

SENI MENDEKATI CEWE



Seni Mendekati Cewek


Seni mendekati cewek dengan sukses dan berhasil akan membutuhkan usaha keras dari dirimu. Kamu harus mendorong dirimu sendiri untuk selalu meningkatkan kualitas kepribadianmu.
Kualitas bagus bukan hanya cantik…
Kedengarannya mengada-ada, mendekati cewek saja membutuhkan kerja keras. Mendekati cewek saja harus meningkatkan diri. Tidak bisakah kita mendekati cewek dengan cara yang santai? Yang biasa-biasa saja? Jawabnya BISA. Tapi kamu harus selalu ingat hal ini: dengan umpan kecil kamu hanya akan mendapat ikan kecil. Jika lenganmu kecil kamu tak akan kuat menarik ikan besar. Jika kamu tak punya garasi, mobilmu harus diparkir di pinggir jalan setiap malam, yang artinya; bakal cepat rusak, gampang kesenggol dan kegores, gampang dicuri, biaya mahal buat perawatan, see?Jika kamu ingin tubuhmu terlihat berotot dan kuat, maka berolahragalah. Datangilah pusat kebugaran latih tubuhmu, bentuk tubuhmu. Jangan malas. Kamu tak akan mendapatkan telur dadar jika kamu tak memecahkan telur. Kamu tak akan mendapatkan jus mangga jika kamu tak mengupas kulitnya.Untuk memperoleh sesuatu dalam hidupmu, kamu harus mempunyai rencana. Dan setiap rencana memiliki prosedur. Begitu juga dengan mendekati cewek.
Mari kita lihat prosedurnya.
1. PERSIAPAN—sebelum kamu mendekati cewek, kamu harus memikirkan apa yang akan kamu katakan dan apa yang akan kamu lakukan. Kamu harus berlatih dan mengulangnya di depan cermin. Bayangkan situasinya, bagaimana kamu harus menghadapi kondisi penolakan yang mungkin akan terjadi. Kamu harus mampu mengatasi hal itu. Keluarkan keberanianmu, percaya diri dan mantap.
2. PEMBUKA—Mulailah percakapan dengan obrolan ringan yang menimbulkan kesan menarik/percaya diri. Atur suaramu dengan baik, tak terlalu keras juga tak terlalu lemah, jangan pelit senyum. Jangan gunakan pujian pada saat pertama, karena setiap cewek akan selalu tahu bahwa dia sedang ‘disogok’ jika kamu melakukan itu. Berikan si cewek obrolan yang membutuhkan sedikit opini atau pertanyaan ringan yang membutuhkan jawaban darinya. Ajukan pertanyaan terbuka bukan pertanyaan tertutup (yang hanya memerlukan jawaban ya atau tidak) untuk menjaga obrolan tetap berjalan. Misalnya: “Apa yang akan kamu lakukan jika kamu memiliki uang yang sangat banyak? Katakanlah, seratus juta rupiah?” Jika dia tertarik untuk menjelaskan, permainan berlanjut. Jika tidak, cari obrolan lain. Ingat, pertanyaan ringan dan sedikit bermain-main dan gunakan selalu pertanyaan terbuka.
3. HUMOR—Suasana cair dan penuh dengan humor dan tanggapan-tanggapan yang mengundang tawa darinya akan memperlihatkan dirimu sebagai sosok yang ceria. Jangan terlihat sebagai orang yang terlalu serius, jadilah humoris. Lemparkan joke-joke yang akan membuatnya senyum, tertawa, dan membuat suasana hangat. Jika kamu berhasil melakukan hal ini, seperti yang dikatakan tadi, dia akan tersenyum, tertawa ngakak, bahkan dia akan membalas dengan cerita-cerita lucu lain dari dirinya. Respon seperti ini menunjukkan kepada dirimu cewek seperti apa dia, tingkat ketertarikannya kepadamu, dan yang terpenting adalah proses dimulainya rasa suka terhadapmu.
4. PENUTUP—Menutup langkah-langkah yang telah dijabarkan di atas dengan sukses sangat penting. Sukses dalam sebuah kencan setidaknya dapat dilihat dari tanda-tanda:© Dia menurunkan tingkat mekanisme pertahanan-dirinya (senyum, tertawa, respon positif/jawaban-jawaban pertanyaan yang tidak asal-bunyi).© Merasa nyaman berada di dekatmu, tidak merasa tertekan.© Tidak merasakan adanya ‘rencana-rencana jahat’ darimu (harta, seks, sogokan)© Mau dan rela memberikan informasi tentang dirinya (nomor telpon, hape, alamat rumah, tempat kuliah, tempat kerja, atau jadwal kegiatannya).
CEWEK SULIT—Tidak semua cewek yang kamu dekati akan menerimamu dengan hangat, terutama jika kamu melakukan kesalahan dengan memperlihatkan kesan bahwa kamu ‘memiliki maksud tertentu’. Dia akan menutup semua pintu masuk ke dalam dirinya dengan cepat. Dan jika kamu termasuk ke dalam golongan cowok yang belum berpengalaman, kamu akan ditelan hidup-hidup.Humor, adalah cara terbaik untuk mencairkan suasana. Humor akan menghilangkan rasa ‘memusuhimu’ dari si cewek. Merobohkan ‘benteng pertahanan’ cewek sulit seperti ini tidak mudah. Kamu harus benar-benar cowok yang tangguh, menguasai kecerdasan interpersonal, tapi juga tidak terlalu serius, dan tentu saja terlatih dengan humor-humormu.
Kamu bisa mengetahui apakah seorang cewek termasuk ke dalam kategri cewek sulit atau tidak dengan mengajukan pertanyaan, salah satu contoh, seperti ini:“Okey, saya tahu kamu selalu dikejar-kejar cowok, dikelilingi pemuja-pemuja yang menyebalkan. Mereka selalu menyediakan diri untukmu, dan kadang mereka juga melakukan tindakan bodoh. Saya bertaruh, kamu gak bakalan bisa bilang sesuatu yang baik-baik tentang mereka dalam sepuluh detik.”
Jika mereka memang tidak bisa menyebutkan hal-hal yang baik, semuanya hanya hal-hal negatif tentang cowok-cowok, mundurlah darinya. Dia tidak cukup cantik ‘di dalam’ dirinya. Ya, dia bukan cewek yang baik, meski cantik, untuk diperjuangkan. Okey?

Jumat, 18 Juni 2010

CINTA BERAWAL DARI KESURUPAN DI MUNCANGLARANG

CINTA BERAWAL DARI KESURUPAN DI MUNCANGLARANG






ARIS SETYO PRATOMO nama lengkap saya, tapi saya biasa dipanggil kumprung sama teman-teman. Mungkin karena saya kelihatan rada gila yakh? jadinya temen-temen pada memanggil begitu!!hehehe..
Saya merupakan salah satu mahasiswa di Universitas ternama di Tegal, dan jurusanku BK semester IV sekarang. Yang lebih keren lagi saya adalah seorang komting di kelas, kalau di masyarakat jaman dulu arti komting=kepala suku!!Hehehe….
Baik langsung saja saya dsini akan menceritakan kisah cintaku yang berawal karena kesurupan, tolong simak dan dengarkan yakh?! Karena ini sangat seru dan lucu sekali bikin anda semua bias tertawa.
Pada waktu dilaksankan sebuah kegiatan kampus yang diseponsori oleh anak-anak HMPS BK PANCASAKTI. Dimana kegiatannya bernama “ BAKSOS”= “Bakti Sosial” yaitu kegiatan yang terjun langsung kemasyarakat guna membantu masyarakat yang tergolong masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dari kita semua.
Saya merupakan salah satu dari panitia penyelenggaranya, disana saya melihat ada cewe cantik yang sangat mempesona seperti Aisyah yang di TV, pada taukan aisyah yang di TV?
Cewe tersebut berposisi sebagai anggota dari kegiatan BAKSOS, nama panggilannya adalah MEY…..tpi lengkapnya adalah MAESAROH!!hehehe….
Tiap aku melihatnya rasanya ingin sekali ku mendekatinya, singkat cerita pada waktu malam terakhir kegiatan disana kami mengadakan acara pentas seni guna untuk mencari bakat-bakat yang terpendam pada diri anggota kami, pada acara ini bisa dikatakan sungguh naas bagi temen-temen panitia yang lainnya, tapi bagi saya sikh ini bukan naas melainkan suatu keberungtunga dan rejeki karena saya bisa lebih dekat sama mey!!hehehe….
pada acara pentas seni ini terjadi sebuah kejadian yang sangat menghebohkan semua panitia dan anggota, bahkan menghebohkan juga bagi masyarakat di desa Muncanglarang, terjadi kesurupan masal yang menimpa anggota kami khususnya anggota yang cewe-cewe. semua panitia dan anggota yang cewe-cewe pada ketakutan sambil berteriak dan berlarian.
Kesurupan ini memakan korban kurang lebih 10 anak, semuanya anak cewe. Dan salah satu dari yang kesurupan adalah MEY. saya terkejut dan langsung menolong mey tanpa memikirkan yang lainnya.
Mey kesurupan makhluk ghaib penunggu desa itu, lama sekali makhluk ghaibnya tidak mau keluar dari tubuhnya, saya bingung akhirnya saya bertanya-tanya pada masyarakat untuk mendapatkan solusinya alhasil saya diberi solusi oleh masyarakat untuk memanggil tokoh masyarakat disitu yang menurut masyarakat disekitar beliau merupakan seorang ustad yang biasa menangani hal-hal ghaib. Tanpa piker panjang saya langsung kerumah ustad tersebut untuk meminta bantuan, sedikit saya bercerita kepada ustad bahwa kami sedang butuh bantuan, ustad pun langsung bersedia untuk membantu / menolong….
Ustad tersebut langsung meluncur menuju ke TKP untuk melihat keadaan yang terjadi, sampai di TKP ustad tersebut lngsung melakukan gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan untuk mengusir makhluk itu.
Setelah proses lama penanganannya akhirnya berhasil juga. Ustad itu lngsung pindah untuk menangani anak-anak yang lainnya.
Akhirnya mey dipsrahkan ke saya untuk dijaga saya pun dengan senang hati menerimanya. karena kondisinya yang masih lemas, saya pangku kepals mey di atas paha saya, disitu udaranya sangat dingin, mey juga kelihatan menggigil kedinginan saya melihatnya sangat kasihan dengan terpaksa saya meyelimutinya pakai sarung, sbenernya sikh saya juga kedingina waktu itu!!he…..terus tidak lupa tak pijitin biar rasa dingin dan letih mey hilang, dari malam sampai pagi saya menjaganya sampai-sampai saya tidak tidur walupun Cuma 1 Detik kaya orang ronda, itu semua saya lakuin demi dia dan tidak lain juga biar saya kelihatan baik didepannya!!he…. adzan subuh berkumandang yang berarti pagi telah tiba, mey terbangun dan kaget melihat saya memangku kepalanya. Saya takut dan malu sendiri waktu itu,Ternyata perasaan takut dan kaget saya berubah menjadi senang si mey mengucapkan terimakasih kepada saya, dan bilang kepada saya: mas baik banget, dan ganteng lagi kya naga!!he….(sambil ketawa).
Dari kejadian kesurupan masal ini mey dan saya menjadi semakin dekat, kita bertukar-tukaran no HP dan Tanya-tanya tentang pribadi kita masing-masing seperti alamat dan sebagainya.
Akhir cerita saya melakukan serangan dengan jurus tangkur buaya warisan dari mbah yaskur guna untuk mengatakan cintaku padanya, ternyata jurus tersebut sangatlah ampuh saya langsung diterima tanpa syarat apapun.
Jadi bagi anda-anda yang ingin mempunyai jurus tersebut bisa hubungi saya atau langsung ke mbah yaskur.


HUB : +628562773303 (aq)
+6285642675616 (mbah yaskur)

Senin, 14 Juni 2010

CARA MENIKMATI PERMAINAN SEKS






CARA MENIKMATI PERMAINAN SEKS


JAWABAN atas pertanyaan ini pun berbeda-beda dan sangat variatif menurut survei maupun penelitian yang dilakukan. Berhubungan seksual satu atau dua kali seminggu merupakan jawaban yang paling sering diberikan oleh para pakar dan ahli seksual. Periode gerakan seks yang aktif mungkin tidak lebih dari beberapa menit bagi sebagian besar pria.

Pria muda memiliki periode refrakter, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk penis kembali berereksi dalam beberapa menit, sedangkan pria yang lebih tua mungkin membutuhkannya beberapa hari. Periode waktu bervariasi dari satu pria dengan pria yang lainnya dan pada pria yang sama tergantung pada situasi. Frekuensi hubungan seksual atau aktivitas seksual lainnya adalah masalah individual. Jangan Anda terus berusaha mati-matian untuk mengikuti norma, atau merasa tidak kuat atau merasakan terlalu banyak seks jika yang Anda lakukan tidak cocok dengan laporan hasil survei terakhir.

Jangan salah,menyamakan hubungan seks dengan hubungan badan juga dapat menimbulkan kerugian. Pertama, menyebabkan seseorang atau kebanyakan pria menjadi tergesa-gesa melakukan segala sesuatu yang dianggapnya persiapan atau disebut foreplay dan juga mempercepat ereksi pada pria dan orgasme pada wanita.

condomHubungan badan memerlukan kontrasepsi, kecuali Anda berdua sedang mengharapkan kehamilan. Jika suami-istri dapat melepaskan tekanan-tekanan yang timbul di antara keduanya, juga menghilangkan segala mitos yang keberadaannya kurang pasti dan tidak cocok untuk zaman yang modern seperti sekarang, dan menganggap hubungan seksual sebagai salah satu dari banyak cara untuk bercinta, maka Anda berdua dapat lebih menikmati hubungan seksual tersebut.

Salah satunya mungkin Anda perlu memperhatikan tips-tips peningkatan hubungan seksual berikut ini. Agar Anda ataupun pasangan dapat lebih tahu lebih banyak dan tentu saja untuk meyakinkan segala keragu-raguan tentang hubungan seksual:

dont push!!Pola gerakan seksual Anda harus lebih variatif. Sebagian pria tidak memperhatikan pola gerakan tubuhnya dan kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya. Begitu penisnya dimasukkan ke dalam vagina, mereka mulai bergerak dengan cepat, dan seringkali lebih cepat saat mereka mencapai orgasme. Akan tetapi bila mereka memvariasikan gerakan-gerakannya, maka sensasi yang didapat oleh keduanya akan lebih kuat dan lebih nikmat.

TangoPola kecepatan gerakan Anda juga harus variatif. Lakukan dengan perlahan – lebih cepat – perlahan kembali. Anda harus memvariasikan pola gerakan seperti Anda memvariasikan pola gerakan seksual. Bila Anda sudah dapat membuat keduanya lebih variatif, maka pengalaman Anda akan lebih kuat dan lebih panjang.

Jangan cepat mengakhiri apa-apa yang sudah Anda mulai. Sebagian besar pria terus menggerak-gerakkan penisnya setelah diinsersikan ke dalam vagina sampai orgasme. Jika Anda dapat mengeluarkan penis sebelum mencapai orgasme dan melakukannya dengan cara lain, maka Anda dapat melakukan hubungan seksual lagi. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan pengalaman seksual yang lebih panjang dan juga orgasme yang lambat akan terasa lebih kuat.

Sentuhlah klitoris pasangan Anda saat berhubungan seksual. Untuk mencapai orgasme, sebagian besar wanita memerlukan stimulasi klitoris sebagai tambahan untuk mencapai orgasme. Dan jangan lupa untuk menanyakan teknik yang diinginkannya agar kenikmatan yang dirasakan lebih besar dari sebelumnya.

A Position A Day Keeps The Love Doctor Away
A Position A Day Keeps The Love Doctor Away

Gym

Senam Kegel??! :P

Memvariasikan atau berganti-ganti posisi. Sebagai contoh, mengubah posisi berhadap-hadapan menjadi posisi wanita di atas akan mengubah dinamika koitus. Itu akan menyebabkan sensasi dan kenikmatan yang berbeda-beda dan juga mempanjang hubungan seksual.

Perlambat ejakulasi Anda. Karena teknik tersebut dapat memperpanjang hubungan seksual.

Lakukan latihan Kegel disini. Karena otot pubokoksigeus yang kuat akan memberikan pengendalian yang lebih baik pada pria terhadap proses ejakulasinya, dan membantu pria maupun wanita mencapai orgasme yang lebih kuat.

Jumat, 11 Juni 2010

Layanan Bimbingan Kelompok



Layanan Bimbingan Kelompok


Bimbingan kelompok adalah salah satu kegiatan layanan yang paling banyak dipakai karena lebih efektif. Banyak orang yang mendapatkan layanan sekaligus dalam satu waktu. Layanan ini juga sesuai dengan teori belajar karena mengandung aspek sosial yaitu belajar bersama. Peserta layanan akan berbagi ide dan saling mempengaruhi untuk berkembang menjadi manusia seutuhnya.

Layanan Konseling kelompok ada 2 macam yaitu bimbingan konseling dan bimingan kelompok. Yang sangat menentukan keefektifan layanan kelompok adalah suasana kelompok yang:

1. Interaksi yang dinamis
2. Keterikatan emosional
3. Penerimaan
4. Altruistik, mengutamakan kepedulian terhadap orang lain
5. Intelektual (rasional, cerdas dan kreatif). Menambah ilmu dan wawasan individu serta dapat menumbuhkan ide-ide cemerlang.
6. Katarsis (mengemukakan uneg-unegnya, idenya dan gagasannya). Menyatakan emosinya yang lebih mengarah pada pengungkapan pmasalah yang dipendam.
7. Empati (suasana yang saling memahami tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan sehingga dapat menyesuaikan sikapnya dengan tepat). (konselingindonesia.com)

KEBUDAYAAN JAWA TENGAH



SENI BUDAYA JAWA TENGAH

Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia.
Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni klasik”.
Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini.
Pada tahun 1891 Eugene Dubois menemukan sisa-sisa manusia purba yang diberi nama “Phitecanthropus Erectus” di daerah Trinil, Ngawi Karesidenan Madiun. Ternyata fosil-fosil itu lebih purba (tua) dan lebih primitif daripada fosil-fosil Neanderthal yang ditemukan di Eropa sebelumnya. Penggalian-penggalian diteruskan hingga pada sekitar tahun 1930-1931 ditemukan lagi fosil manusia di Ngandong dan di Kedungbrubus daerah Sangiran. Fosil ini lebih tua dari yang ditemukan di Jerman maupun di Peking. Berbeda dengan penemuan di bagian dunia lain, penemuan fosil-fosil pulau Jawa didapat pada semua lapisan Pleistoceen dan tidak hanya pada satu lapisan saja. Hingga nampak jelas perkembangan manusia sejak dari bentuk ‘keorangan’nya yang mula-mula (homonide), sedang dari bagian lain di dunia penemuan-penemuan itu tidak memberi gambaran yang sedemikian lengkap. Manusia purba itu diperkirakan hidup dalam kelompok-kelompok kecil bahkan mungkin dalam keluarga-keluarga yang terdiri dari enam shingga duabelas individu. Mereka hidup berburu binatang di sepanjang lembah-lembah sungai. Cara hidup seperti ini agaknya tetap berlangsung selama satu juta tahun. Kemudian diketemukan sisa-sisa artefak yang terdiri dari alat-alat kapak batu di sebuah situs di dekat desa Pacitan, dalam lapisan bumi yang berdasarkan data geologi diperkirakan berumur 800.00 tahun dan diasosiasikan dengan fosil Pithecanthropus yang telah berevolusi lebih jauh. Dengan demikian diperkirakan bahwa sejak paling sedikit 800.000 tahun yang lalu para pemburu di pulau Jawa sudah memiliki suatu kebudayaan.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya.
Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti, tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dsbnya.
Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat besar yang mekar dalam keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran.
Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton(Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah Banyumas, Kedu dan Bagelen. Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat.
Keragaman budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya.
Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang.
Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang panjang, dari jaman purba hingga sekarang.
Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini “Indonesia Indah” merupakan “show window” dari daerah Jawa Tengah.
Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini “Indonesia Indah” dibangun untuk membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya. Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengah”, yang berarsitektur Jawa asli.
Bangunan induknya berupa “Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo Agung Istana Mangkunegaran di Surakarta, yang diakui sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça.
Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”.
Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenia-kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan masyarakat Jawa Tengah.
Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata-kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran besar. Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan. Di panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan acara-acara pilihan.

KUMPULAN PUISI CINTA YANG SANGAT SYAHDU DAN MENYENTUH HATI





PUISI CINTA

Seorang Penyair
Apa yang dapat diberikan seorang penyair ?
Saat tak ada sesuatu yang dapat mengilhami
Ketika realita tak cukup untuk menginspirasi
Matikah ia…. bersama syair-syair lama yang t’lah lapuk
dan kehilangan pembaca ?
Apa yang harus dilakukan seorang penyair ?
Saat kosong memenuhi imaji
Saat sendiri juga tak cukup berikan ruang untuk kehadiran satu puisi
Tak pantas lagikah ia… tetap disebut penyair walaupun tak lagi mampu
untuk tetap bersyair ?

Rindu Puisi
Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali

Letih
Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali
Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir

Ingin Aku
Ingin aku berteriak pada langit
Tapi aku takut, langit tak mendengarku
Ingin aku berbisik pada angin
Tapi aku takut, bisikanku terbang entah kemana




Kerinduan Abadi
Mencoba lepaskan beban
Kutulis sebait lagu tentang kerinduan
Terpendam dibatas jarak yang memisahkan
Jujur ingin aku bertemu
Mencoba lukiskan bayang
Selintas wajah gadis yang kurindukan
Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan
Tetap setia padaku
Betapa berarti
Sesaat pertemuan kita
Obati rindu sekian waktu lamanya
Hanya hati
Setia pada cinta dijiwa
Kan membawa ini jadi selamanya

Carl Rogers : Psikolog Aliran Humanisme

Carl Rogers : Psikolog Aliran Humanisme
Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers meninggal dunia pada tanggal 4 Pebruari 1987 karena serangan jantung.
Latar belakang: Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide – ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalaman -pengalaman terapeutiknya.
Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah – masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.

Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak – kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.
Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi -potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa kanak – kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.
Rogers dikenal juga sebagai seorang fenomenologis, karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti bagi individu. Realitas tiap orang akan berbeda – beda tergantung pada pengalaman – pengalaman perseptualnya. Lapangan pengalaman ini disebut dengan fenomenal field. Rogers menerima istilah self sebagai fakta dari lapangan fenomenal tersebut.
Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaitu Incongruence dan Congruence. Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin. Sedangkan Congruence berarti situasi di mana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positip tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.




Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
1. Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatip.
2. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
3. Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan – paksaan atau rintangan – rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
4. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri – ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Kelemahan atau kekurangan pandangan Rogers terletak pada perhatiannya yang semata – mata melihat kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk pertumbuhan serta perkembangan orang lain. Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia, bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan bertanggung jawab di dalamnya.
Selain itu gagasan bahwa seseorang harus dapat memberikan respons secara realistis terhadap dunia sekitarnya masih sangat sulit diterima. Semua orang tidak bisa melepaskan subyektivitas dalam memandang dunia karena kita sendiri tidak tahu dunia itu secara obyektif.
Rogers juga mengabaikan aspek – aspek tidak sadar dalam tingkah laku manusia karena ia lebih melihat pada pengalaman masa sekarang dan masa depan, bukannya pada masa lampau yang biasanya penuh dengan pengalaman traumatik yang menyebabkan seseorang mengalami suatu penyakit psikologis.
Teori Rogers ini memang sangat populer dengan masyarakat Amerika yang memiliki karakteristik optimistik dan independen karena Rogers memandang bahwa pada dasarnya manusia itu baik, konstruktif dan akan selalu memiliki orientasi ke depan yang positip. Pertanyaannya yaitu : Apakah teori ini juga akan sama efektifnya jika diaplikasikan pada masyarakat dengan budaya, dan struktur sosial serta sistem kemasyarakatan yang berbeda dengan Amerika?
Sumber Referensi:
Schultz, Duane. Psikologi Pertumbuhan: Model – Model Kepribadian Sehat. Jogjakarta: Kanisius, 1991.
http://blog.kenz.or.id/2005/05/02/carl-rogers-psikolog-aliran-humanisme.html
Hari Selasa, Tgl 13 April 2010, Pkl 19:35

Kamis, 10 Juni 2010

Sabtu, 05 Juni 2010

FUNGSI, PRINSIP DAN ASA BK

Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling

Fungsi Bimbingan dan Konseling adalah :
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
8. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
9. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di Sekolah/Madrasah maupun di luar Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
6. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut.
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
7. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9. Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.
DAFTAR RUJUKAN
AACE. (2003). Competencies in Assessment and Evaluation for School Counselor. http://aace.ncat.edu
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor. Naskah Akademik ABKIN (dalam proses finalisasi).
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2005). Standar Kompetensi Konselor Indonesia. Bandung: ABKIN
Bandura, A. (Ed.). (1995). Self-Efficacy in Changing Soceties. Cambridge, UK: Cambridge University Press.
BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Balitbang Diknas. (2006). Panduan Pengembangan Diri: Pedoman untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Draft. Jakarta: BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Depsiknas.
Cobia, Debra C. & Henderson, Donna A. (2003). Handbook of School Counseling. New Jersey, Merrill Prentice Hall
Corey, G. (2001). The Art of Integrative Counseling. Belomont, CA: Brooks/Cole.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Pendidikan Tinggi. (2003). Dasar Standardisasi Profesionalisasi Konselor. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kepen-didikan dan Ketenagaan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Engels, D.W dan J.D. Dameron, (Eds). (2005). The Professional Counselor Competencies: Performance Guidelines and Assessment. Alexandria, VA: AACD.
Browers, Judy L. & Hatch, Patricia A. (2002). The National Model for School Counseling Programs. ASCA (American School Counselor Association).
Comm, J.Nancy. (1992). Adolescence. California : Myfield Publishing Company.
Depdiknas. (2003). Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.
Depdiknas, (2005), Permen RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Depdiknas, 2006), Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi,
Depdiknas, (2006), Permendiknas no 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL,
Ellis, T.I. (1990). The Missouri Comprehensive Guidance Model. Columbia: The Educational Resources Information Center.
Gibson R.L. & Mitchel M.H. (1986). Introduction to Counseling and Guidance. New York : MacMillan Publishing Company.
Havighurts, R.J. (1953). Development Taks and Education. New York: David Mckay.
Herr Edwin L. (1979). Guidance and Counseling in the Schools. Houston : Shell Com.
Hurlock, Alizabeth B. (1956). Child Development. New York : McGraw Hill Book Company Inc.
Ketetapan Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Nomor 01/Peng/PB-ABKIN/2007 bahwa Tenaga Profesional yang melaksanakan pelayanan professional Bimbingan dan Konseling disebut Konselor dan minimal berkualifikasi S1 Bimbingan dan Konseling.
Menteri Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Nomor 22 tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Menteri Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Michigan School Counselor Association. (2005). The Michigan Comprehensive Guidance and Counseling Program.
Muro, James J. & Kottman, Terry. (1995). Guidance and Counseling in The Elementary and Middle Schools. Madison : Brown & Benchmark.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pikunas, Lustin. (1976). Human Development. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha,Ltd.
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. (2003). Panduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Balitbang Depdiknas.
Sunaryo Kartadinata, dkk. (2003). Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Tugas Perkembangan Peserta didik dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah/Madrasahdrasah (Laporan Riset Unggulan Terpadu VIII). Jakarta : Kementrian Riset dan Teknologi RI, LIPI.
Syamsu Yusuf L.N. (2005). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah/Madrasah. Bandung : CV Bani Qureys.
——–. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosda Karya.
——–.dan Juntika N. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Stoner, James A. (1987). Management. London : Prentice-Hall International Inc.
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2006 tentang Guru dan Dosen
Wagner William G. (1996). “Optimal Development in Adolescence : What Is It and How Can It be Encouraged”? The Counseling Psychologist. Vol 24 No. 3 July’96.
Woolfolk, Anita E. 1995. Educational Psychology. Boston : Allyn & Bacon.
*)) Materi di atas merupakan salah satu bagian dari makalah yang disajikan oleh Dr. Uman Suherman, M.Pd. pada acara seminar sehari Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan oleh Universitas Kuningan bekerja sama dengan ABKIN Cabang Kabupaten Kuningan pada tanggal 11 Maret 2008 bertempat di Aula Student Center UNIKU.

SATLAN BK

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan : 1
Mencapai Kematangan Dalam Beriman dan Bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa

Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun : 2005 - 2006

A. Bahasan/Topik
Permasalahan : Nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
B. Bidang bimbingan : Sosial
C. Jenis layanan : Informasi
D. Fungsi layanan : Pemahaman
E. Kompetensi
yg ingin dicapai : Siswa dapat memahami nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi penyajian : Klasikal (ceramah, tanya jawab, diskusi)
2. Materi : 1. Pengertian nilai-nilai ajaran agama
2. Pentingnya nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
G. Tempat
penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi waktu : 1 x 45 menit
I. Pihak yang
disertakan/Peran : Guru agama/penyaji
J. Alat dan perlengkapan : OHP, alat tulis, buku sumber
K. Rencana Penilaian : laiseg, laijapen, laijapan
L. Rencana Tindak lanjut : - Melaksanakan bimbingan kelompok
- Melaksanakan konseling individu
M. Catatan khusus :


Parung, 30 September 2006
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

_________________ __________________
NIP NIP






PENILAIAN KEBERHASILAN
LAYANAN BK

Tugas Perkembangan 1 : Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
Kelas/Semester : X/1
Bidang bimbingan : Sosial
Jenis layanan : Informasi
Topik Bahasan : Nilai-nilai ajaran yang terkandung dalam agama
Isi Materi : 1. Pengertian nilai-nilai ajaran agama
2. Pentingnya nilai-nilai ajaran agama

Penilaian : Laiseg
Instrumen penilaian : Angket


Angket

No Pertanyaan Jawaban
Sering Kadang2 Tdk pernah
1. Melaksanakan ibadah wajib dengan baik
2. Menghindari larangan-larangan agama
3. Mengajak dan mentraktir teman ke kantin
4. Menyumbang untuk pembangunan tempat ibadah
5. Menolong teman yang terkena musibah
6. Ikut merasakan penderitaan orang lain
7. Mengagumi ciptaan tuhan
8. Mensyukuri rahmat dan nikmat yang di karuniai oleh Tuhan Yang Maha Esa
9. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
10. Meningkatkan kualitas ibadahnya












SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan : 2
Mencapai Kematangan Dalam Hubungan Teman Sebaya
Serta Kematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita

Sekolah :
Kelas/Semester : XI / 2
Tahun : 2005 - 2006

A. Bahasan/Topik
Permasalahan : Etika pergaulan dengan teman sebaya
B. Bidang bimbingan : Sosial
C. Jenis layanan : Informasi
D. Fungsi layanan : Pemahaman
E. Kompetensi
yg ingin dicapai : Siswa dapat memahami pentingnya etika pergaulan antara pria dan wanita
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi penyajian : - Guru pembimbing memberikan penjelasan kepada siswa
- Dilanjutkan diskusi kelompok
- Diadakan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
2. Materi : 1. Batas pergaulan pria atau wanita
2. Cara menempatkan diri dalam pergaulan antara pria dan wanita
G. Tempat
penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi waktu : 2 x 45 menit
I. Pihak yang
disertakan/Peran :
J. Alat dan perlengkapan : Papan tulis, buku sumber
K. Rencana Penilaian : laiseg, laijapen, laijapan
L. Rencana Tindak lanjut : - Konseling perorangan
M. Catatan khusus :


Parung, 30 September 2006
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

_________________ __________________
NIP NIP




PENILAIAN KEBERHASILAN
LAYANAN BK

Tugas Perkembangan 2 : Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya serta kematangan dalam perananya sebagai pria dan wanita
Kelas/Semester : XI/2
Bidang bimbingan : Sosial
Jenis layanan : Informasi
Topik Bahasan : Etika pergaulan dengan teman sebaya
Isi Materi : 1. Batas-batas pergaulan pria atau wanita
2. Cara menempatkan diri dalam pergaulan antara pria atau wanita
Penilaian : Laiseg, laijapen, laijapang
Instrumen penilaian : Angket
Questionare

I. Angket


No
Pernyataan Jawaban
Sering Kadang-kadang Tidak Pernah
1. Saya bersahabat dengan teman yang sejalan dengan saya

2. Saya bersikap jujur dalam bersahabat

3. Saya tidak mau tahu perasaan teman-teman saya

4. Saya akan menerima teman apa adanya

5. Saya kadang benci dengan sikap teman saya

6. Saya mengungkapkan isi hati saya pada teman yang paling aku percaya

7. Saya berusaha mengerti dengan teman saya

8. Saya bergaul dengan teman tertentu saja

9. Saya bergabung kegiatan yang saya senangi

10. Saya curiga dengan teman yang belum saya kenal






II. Questioner

1. Sikap yang diharapkan dari seorang pria dalam pergaulan
-
-
-
-
-

2. Sikap yang diharapkan oleh seorang seorang perempuan
-
-
-
-
-

3. Tuliskan motivasi Anda menghargai teman lawan jenis Anda
-
-
-
-
-

4. Tuliskan norma-norma yang membatasi pergaulan dengan lawan jenis
-
-
-
-
-


SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DANKONSELING

Tugas Perkembangan 3
Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani yang sehat

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X / 2
Tahun : 2005/2006

A. Bahasan/
Topik/Permasalahan : Contoh-contoh pentingnya kondisi jasmani yang sehat
dalam hubungan sosial
B. Bidang Bimbingan : Sosial
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin : Mengetahui cara mengelola sampah
Dicapai
F. Uraian Kegiatan :
1. Strategi Penyajian : Klasikal (ceramah, tanya jawab)
2. Materi : Cara-cara pengelolaan sampah yang baik
G. Tempat Penyelenggaraan : Di dalam kelas / di luar kelas
H Alokasi Waktu : 1X 45 menit
I. Pihak yang Disertakan/
Peran : -
J. Alat dan Perlengkapan : -
K. Rencana Penilaian : Ket. proses
Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan kelompok
b. -
L. Catatan Khusus : -


……………………….2005
Kepala Sekolah Guru Pembimbing




NIP NIP












PENILAIAN KEBERHASILAN
LAYANAN BK

Tugas Perkembangan 3 : Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani yang sehat
Kelas/Semester : X/1
Bidang bimbingan : Sosial
Jenis layanan : Informasi
Topik Bahasan : Contoh-contoh pentingnya kondisi jasmani yang sehat dalam hubungan sosial
Isi Materi : Cara-cara pengelolaan sampah yang baik
Penilaian : Laiseg, laijapen
Instrumen penilaian : Angket


I. Angket

No Pernyataan Jawaban
Sering Kadang-kadang Tidak Pernah
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Memisahkan sampah yang kering dengan yang basah
3. Membakar sampah yang kering
4. Menanam sampah basah
5. Memanfaatkan sampah yang masih bisa digunakan/mendaur ulang
6. Berpikir untuk mendaur ulang sampah
7. Pernah membuat kompos
8. Membersihkan sampah yang berserakan
9. Menegur orang lain yang tidak membuang sampah pada tempatnya


SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 4:
(Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan kesenian sesuai dengan program kurikulum,
persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Informasi Perguruan Tinggi.
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa memahami tentang macam-macam Perguruan Tinggi
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : Klasikal, informasi, Tanya jawab

2. Materi : 1. Pengertian perguruan tinggi
2. Jenis-jenis perguruan tinggi
3. Status perguruan tinggi

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : Siswa X
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, buku panduan Perguruan Tinggi
K. Rencana Penilaian : Penilaian proses
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Konseling individu
b. Konseling kelompok
M. Catatan Khusus :

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

…………………….. ……………………….
NIP NIP




SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 4:
((Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan kesenian sesuai dengan program kurikulum,
persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas)


Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XI
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Mengenal macam-macam fakultas dan jurusan di Perguruan Tinggi
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mendapat pengetahuan tentang macam-macam fakultas dan jurusan di Perguruan Tinggi
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : Klasikal, informasi, Tanya jawab, diskusi

2. Materi : - Macam-macam fakultas
- Prospek Perguruan Tinggi

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : Siswa X I
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, buku panduan Perguruan Tinggi
K. Rencana Penilaian : Penilaian proses
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
M. Catatan Khusus :

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

…………………….. ……………………….
NIP NIP



SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 4:
((Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan kesenian sesuai dengan program kurikulum,
persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas)


Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XII
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Memanfaatkan Teknologi.
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa dapat menerapkan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : Klasikal, informasi, Tanya jawab

2. Materi : Teknologi informasi

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : Siswa XII
J. Alat dan Perlengkapan : OHP,
K. Rencana Penilaian : Penilaian proses
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan individu
b.
M. Catatan Khusus :

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

…………………….. ……………………….
NIP NIP


PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK



Tugas Perkembangan : Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dalam melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas

Kelas/Semester : X

Topik Bahasan : Mengenal macam-macam Perguruan Tinggi

Bidang Bimbingan : Pribadi

Jenis Layanan : Informasi

Isi Materi : 1. Macam-macam jenis Perguruan Tinggi Negeri
2. Macam-macam jenis Perguruan Tinggi Swasta

Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang

Angket
No Pernyataan Jawaban
Sangat Paham Paham Tidak Paham
1.

2.

3

4.

5.

6.

7.

8.

9. Macam-macam Perguruan Tinggi di Indonesia
Macam-macam jenis Perguruan Tinggi di Indonesia
Macam-macam fakultas di Perguruan Tinggi
Macam-macam jurusan di Perguruan Tinggi
Macam-macam jenjang perguruan tinggi
Sistem perkuliahan di Perguruan TInggi
Macam-macam jabatan di Perguruan Tinggi
Macam-macam fakultas di Perguruan Tinggi
Prospek di Perguruan Tinggi
Praktek perkulian (PKL, KKN)



PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK


Tugas Perkembangan : Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dalam melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.

Kelas/Semester : XI

Topik Bahasan : Mengenal macam-macam Fakultas/jurusan di Perguruan Tinggi

Bidang Bimbingan : Pribadi

Jenis Layanan : Informasi

Isi Materi : 1. Macam-macam fakultas/jurusan di Perguruan Tinggi

Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang

Angket
No Pernyataan Jawaban
Sangat Paham Paham Tidak Paham
1.

2.

3

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11
Macam-macam Fakultas/jurusan teknik
Macam-macam Fakultas/jurusan pertanian
Macam-macam Fakultas/Jurusan Peternakan
Macam-macam Fakultas/jurusan Perikanan
Macam-macam Fakultas/jurusan Kedokteran
Macam-macam Fakultas/Jurusan Ekonomi
Macam-macam Fakultas/jurusan Ilmu Alam
Macam-macam Fakultas/Jurusan Ilmu Sosial
Macam-macam Fakultas/jurusan Bahasa dan Sastra
Macam-macam Fakultas/jurusan Informatika
Macam-macam Fakultas/Jurusan Farmasi

PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK


Tugas Perkembangan 4 : Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dalam melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dan kehidupan masyarakat yang lebih luas

Kelas/Semester : XII

Topik Bahasan : Memanfaatkan Teknologi

Bidang Bimbingan : Pribadi

Jenis Layanan : Informasi

Isi Materi : Teknologi Informasi
Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang

Instrumen Penilaian : Angket


No Pernyataan Jawaban
Sangat Paham Paham Tidak Paham
1.
2.
3
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Penggunaan Radio dan TU
Penggunaan Telepone
Penggunaan Handphone
Penggunaan HT (Handy Talky)
Penggunaan OHP (Overhead Projector)
Penggunaan LCD (Lycuid Crystal Dissplay)
Penggunaan Computer
Penggunaan Informasi dari Internet
Penggunaan Parabola
Penggunaan Satelit









SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 5:
(Mencapai Kematangan dalam Pilihan Karir)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Memilih Jurusan di SMA yang sesuai dengan bakat dan minat.
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu memilih jurusan di SMA yang sesuai dengan bakat dan minat
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : Klasikal :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki
proses pemberian layanan.
b. Penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Pengisian tentang penjajakan angket penjurusan.

2. Materi : a. Syarat-syarat akademis program IPA
b. Syarat-syarat akademis program IPS
c. Syarat-syarat akademis program BHS

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : Siswa X
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, Kurikulum, Papab Tulis, Spidol, Kertas.
K. Rencana Penilaian : Laiseg, Laijapen,Laijapang
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan individu
b. Bimbingan kelompok
c. Pengisian Angket Penjurusan
M. Catatan Khusus : Mempertimbangkan Prestasi Akademik

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

…………………….. ……………………….
NIP NIP


SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 5:
((Mencapai Kematangan dalam Pilihan Karir)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XI/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Memilih Kegiatan Ekstra Kurikuler
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu memilih kegiatan ekstrakurikuler yang tepat
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : Klasikal :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki
proses pemberian layanan.
b. Pemberian layanan informasi tentang berbagai kegiatan ekstrakurikuler
c. Pengisian tentang penjajakan angket pemilihan ekstrakurikuler.


2. Materi : -Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler
-Ekstrakurikuler yang mendukung karir
- Kiat-kiat mencapai prestasi di bidang
ekstrakurikuler

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : Bagiankesiswaan,Koordinator Ekstrakurikuler
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, Papan Tulis, Angket
K. Rencana Penilaian : Laiseg, Laijapen, Laijapang
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
M. Catatan Khusus :

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

…………………….. ……………………….
NIP NIP


SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 5:
((Mencapai Kematangan dalam Pilihan Karir)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XII/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Orientasi, Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu memilih Jurusan di Perguruan Tinggi yang sesuai dengan bakat dan minat
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : Klasikal :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki
proses pemberian layanan.
b. Pemberian layanan informasi tentang berbagai jurusan yang ada di Perguruan Tinggi
c. Pengisian tentang penjajakan angket pemilihan Jurusan/Perguruan Tinggi.

2. Materi : a. Perguruan Tinggi yang ada di
Indonesia.
b. Penjenjangan Perguruan Tinggi
c. Pengelompokan program studi
menurut jenjangnya.

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : PT/PTS
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, Papan Tulis, Brosur
K. Rencana Penilaian : Laiseg, Laijapen, Laijapang
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan kelompok
b. Konseling individu
M. Catatan Khusus : Mengundang Narasumber dari PTN/PTS

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

…………………….. ……………………….
NIP NIP


SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 5:
((Mencapai Kematangan dalam Pilihan Karir)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XII/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Memilih Pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Orientasi, Informasi
D. Fungsi Layanan : Penyaluran
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : Klasikal :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki
proses pemberian layanan.
b. Pemberian layanan informasi tentang berbagai jenis lapangan kerja
c. Pengisian tentang penjajakan angket pemilihan pekerjaan.

2. Materi : a. Macam-macam profesi.
b. Macam-macam lapangan pekerjaan
c. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang
sesuai dengan bakat dan minat.

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : Disnaker, BLK
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, Papan Tulis, Brosur,Angket
K. Rencana Penilaian : Laiseg, Laijapen, Laijapang
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan kelompok
b. Konseling individu
c. Mengikuti pelatihan
M. Catatan Khusus : Presentasi dari seorang tokoh yang sukses

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

…………………….. ……………………….
NIP NIP


PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK

Tugas Perkembangan 5 : Mencapai kematang dalam pilihan karir

Kelas/Semester : X, XI, /1,2

Topik Bahasan : Memilih kegiatan ekstrakurikuler

Bidang Bimbingan : Pribadi

Jenis Layanan : Informasi, Orientasi

Isi Materi : 1. Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler
2. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung karir
3. Kiat-kiat mencapai prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler

Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang
Instrumen Penilaian : Angket


No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15 Memahami jenis dan macam kegiatan ekstrakurikuler
Mengikuti beberapa jenis kegiatan ekskul
Mengikuti ekskul olah raga
Mengikuti ekskul bahasa asing
Mengikuti ekskul komputer
Mengikuti ekskul musik
Mengikuti ekskul vocal group
Mengikuti ekskul keterampilan menjahit
Kegiatan ekstrakurikuler bisa mendukung kegiatan karir
Melaksanakan ekstra dengan tekun
Mendapat dukungan dari orang tua untuk mengikuti ekskul
Kesulitan memilih kegiatan ekskul
Ada kesesusian kegiatan ekstra dengan pilihan karir
Mengembangkan ekskul untuk mengembangkan prestasi
Pilihan karir relevan dengan kegiatan ekskul










PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK

Tugas Perkembangan 5 : Mencapai kematangan dalam pilihan karir

Kelas/Semester : XII/1

Topik Bahasan : Memilih jurusan di Perguruan Tinggi yang tepat

Bidang Bimbingan : Pribadi

Jenis Layanan : Informasi, Orientasi

Isi Materi : 1. Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia
2. Penjenjangan Perguruan Tinggi
3. Pengelompokan Program Studi

Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang

Instrumen Penilaian : Angket

No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 Melanjutkan studi di perguruan tinggi
Prioritas pertama melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri
Prioritas kedua melanjutkan studi di perguruan tinggi swasta
Mengetahui system regionalisasi PTN di Indonesia
Melanjutkan studi pada program kependidikan
Melanjutkan studi pada program non kependidikan
Mengetahui sistem penjenjangan di PT
Mengetahui jenjang pendidikan S1, S2, S3
Mengetahui jenjang pendidikan diploma 3
Mengetahui jenjang pendidikan gelar non gelar
Mengetahui program pendidikan profesi
Mengetahui program pendidikan ikatan dinas
Memilih jurusan IPA sesusai dengan prestasi akademik
Memilih jurusan IPS sesusai dengan prestasi akademik



SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 6
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi.)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Belajar mengambil keputusan secara mandiri dalam bidang ekonomi.
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu mengelola keuangan secara mandiri
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : a. Secara Klasikal : siswa merespon
penjelasan Guru Pembimbing
tentang cara mengelola
keuangan secara efektif.

d. Secara Kelompok : Guru Pembimbing memberikan tugas untuk mendiskusikan materi tentang cara mengelola keuangan secara efektif.

e. Pengisian Format Penilaian tentang kemampuan mengelola keuangan secara efektif.

2. Materi : 1.Cara-cara/kiat menggunakan uang secara efektif.
2. Tips belanja hemat

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : -
J. Alat dan Perlengkapan : OHP,Papan Tulis, Spidol, sumber yang relevan..
K. Rencana Penilaian : Penilaian Proses
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Konseling Individual
b. Konseling Kelompok
M. Catatan Khusus :

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing



…………………….. ……………………….
NIP NIP

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 6:
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XI/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Berpikir secara positif dalam kehidupan sehari-hari
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu berpikir secara positif dalam kehidupan sehari-hari
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : a. Secara Klasikal : siswa merespon penjelasan Guru Pembimbing tentang cara berpikir positif dan manfaat berpikir positif bagi kesehatan fisik dan mental
b.Secara Kelompok : Guru Pembimbing memberikan tugas untuk mendiskusikan materi tentang cara berpikir positif dan manfaat berpikir positif bagi kesehatan fisik dan mental
c.Pengisian Format Penilaian tentang cara berpikir positif dan manfaat berpikir positif bagi kesehatan fisik dan mental
2. Materi : 1. Cara-cara berpikir positif
2. Manfaat beprikir positif bagi
kesehatan fisik dan mental.

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 1x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : -
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, Papan Tulis, Angket
K. Rencana Penilaian : Laiseg, Laijapen, Laijapang
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
c. Konseling individual
M. Catatan Khusus :

…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing


…………………….. ……………………….
NIP NIP

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 6:
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi)

Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XII/1,2
Tahun :2005/2006

A. Bahasan/ Topik Permasalahan : Memilih teman dekat sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan keluarga.
B. Bidang Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : Informasi
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Siswa mampu memilih teman dekat sebagai persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
F. Uraian Kegiatan
1. Strategi Penyajian : a. Secara Klasikal : siswa merespon penjelasan Guru Pembimbing tentang Cara-cara bergaul dengan lawan jenis
b.Secara Kelompok : Guru Pembimbing memberikan tugas untuk mendiskusikan materi tentang Cara-cara bergauldengan lawan jenis
c.Pengisian Format Penilaian tentang Cara-cara bergaul dengan lawan jenis

2. Materi : Cara-cara bergaul dengan lawan jenis.

G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
H. Alokasi Waktu : 1x 45 menit
I. Pihak yang disertakan/Peran : -
J. Alat dan Perlengkapan : OHP, Papan Tulis, Angket,buku yang relevan.
K. Rencana Penilaian : Penilaian Proses
L. Rencana Tindak Lanjut : a. Bimbingan kelompok
b. Konseling individual
c. Konseling kelompok

M. Catatan Khusus :


…….., ……………...2004
Kepala Sekolah Guru Pembimbing



…………………….. ……………………….
NIP NIP



PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK


Tugas Perkembangan 6 : Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi
Kelas/Semester : XI/1,2
Topik Bahasan : Berpikir secara positif dalam kehidupan sehari-hari
Bidang Bimbingan : Pribadi
Jenis Layanan : Informasi, Orientasi
Isi Materi : 1. Cara-cara berpikir positif
2. Manfaat berpikir positif bagi kesehatan fisik
dan mental
Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang
Instrumen Penilaian : Skala Sikap Likert

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Petunjuk Mengerjakan Skala Sikap

Jawablah pernyataan di bawah ini dengan membubuhkan tanda checklist pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TPP : Tidak Punya Pendapat
TS : Tidak setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Jawaban
SS S TPP TS STS
1

2

3

4
5

6

7
8

9

10

11
12

13

14
15 Orang yang berpikiran positif selalu bangun pagi dengan perasaan senang.
Selalu melaksanakan aktivitas pagi dengan perasaan tenang
Selalu mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan tidak mengeluh
Menyapa orang lebih dulu bila berpapasan
Tersenyum jika bertemu orang yang telah dikenal.
Menampakkan raut wajah yang tenang pada setiap situasi.
Selalu menghargai kelebihan orang lain
Tidak menyalahkan orang lain bila menemui kegagalan.
Mudah melakukan komunikasi dengan siapapun.
Ketika berkomunikasi dengan orang lain tidak memiliki perasaan negatif.
Tidak membicarakan kelemahan orang lain
Di dalam pergaulan tidak membeda-bedakan teman/orang.
Mudah memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukannya.
Berempati pada penderitaan orang lain
Dapat mengendalikan emosi


Skoring :
1. SS diberi skor 5
2. S diberi skor 4
3. TPP diberi skor 3
4. TS diberi skor 2
5. STS diberi skor 1

Interprestasi Skor :
Skor maksimal : 75
Median : 36
Skor minimal : 5
Kelas Interval : 75 – 5 = 60 : 3 = 20

1. Diatas rata-rata 56- 75 :Anda telah memiliki pola pikir yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dapat menunjang kesehatan fisik dan mental sehingga kepribadian anda akan berkembang optimal.

2. Rata-rata 36 - 55 : Anda perlu mengembangkan pola pikir yang
positif untuk mengembangkan kepribadian.

3. Dibawah rata-rata 15 - 35 : Anda harus belajar dan berlatih berpikir positif
agar mencapai kematangan emosional.





PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK


Tugas Perkembangan 6 : Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi
Kelas/Semester : XII/1,2
Topik Bahasan : Memilih teman dekat sebagai persiapan memasuki kehidupan Berpikir secara positif dalam kehidupan sehari-hari
Bidang Bimbingan : Pribadi
Jenis Layanan : Informasi
Isi Materi : Cara-cara bergaul dengan lawan jenis
Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang
Instrumen Penilaian : Angket

------------------------------------------------------------------------------------------------

Petunjuk mengerjakan Angket

Jawablah pernyataan di bawah ini dengan membubuhkan tanda checklist pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda

No. Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1
2

3

4

5 Apakah anda sudah mempunyai teman dekat ?
Apakah anda merasa cocok dengan teman dekat anda saat ini ?
Apakah anda memperoleh manfaat yang positif dari hubungan ini ?
Apakah anda dan teman dekat anda sudah merencanakan untuk berkeluarga ?
Apakah anda sudah mempersiapkan diri secara psikologis untuk memasuki kehidupan berkeluarga ?

Skoring :
Ya = 1
Tidak = 2

Interpretasi :
Skor 5 :Secara emosional anda sudah matang untuk memasuki kehidupan berkeluarga.

Skor di bawah 4 : anda belum matang secara emosional untuk memasuki kehidupan berkeluarga.



PENILAIAN KEBERHASILAN LAYANAN BK

Tugas Perkembangan 6 : Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi
Kelas/Semester : X/1,2
Topik Bahasan : belajar mengambil keputusan secara mandiri dalam bidang ekonomi
Bidang Bimbingan : Pribadi
Jenis Layanan : Informasi
Isi Materi : 1. Cara-cara/kiat menggunakan uang secara
efektif.
2. Tips belanja hemat
Penilaian - Laiseg
- Laijapen
- Laijapang
Instrumen Penilaian : Angket
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Petunjuk mengerjakan Angket

Jawablah pernyataan di bawah ini dengan membubuhkan tanda checklist pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda

No. Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1

2

3
4

5
6
7

8


9

10 Apakah anda diberi uang saku secara khusus oleh orang tua ?
Apakah uang yang diberikan oleh orang tua anda cukup untuk memenuhi keperluan anda ?
Dapatkah anda mengatur keuangan dengan baik ?
Apakah anda bisa menyisihkan uang saku yang diberikan orang tua anda ?
Bila uang saku anda bersisa, apakah anda tabung ?
Apakah anda sering pergi berbelanja ?
Apakah anda membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan anda ?
Jika ada jenis barang yang menarik perhatianmu, padahal anda tidak membutuhkannya, apakah anda akan membelinya ?
Jika anda pergi ke swalayan atau toko, apakah anda sering membeli jenis makanan ringan/cemilan ?
Apakah anda membeli baju setiap bulan ?


Skoring :
Ya : 1
Tidak : 0

Interpretasi :
Skor maksimal : 10
Skor rata-rata : 5

1. Skor di atas rata-rata : Anda sudah dapat mengelola keuangan secara efektif.
2. Skor rata-rata : Anda perlu meningkatkan kemampuan anda dalam mengelola keuangan
3. Skor di bawah rata-rata : Anda perlu belajar cara mengelola keuangan secara efektif.